Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Europe, Here I Come

“Kalau selama ini nisa sering mengeluh, rasanya nisa malu sekali sama Allah, kerena sungguh Allah sudah baik banget”   Sejak lama, saya memiliki mimpi untuk bisa pergi ke Eropa. Saya kira akan seperti film Ainun Habibie, tapi rejekinya ternyata enggak sejauh itu. Yaa tetap bersyukur, meski saya harus berjalan sendirian. Sebenarnya ada teman juga yang sama-sama dari Indonesia, Ruli Aulia. Tapi karena beda sponsor beda pula maskapai penerbangannya. Saya dan Ruli berjanji untuk bertemu disana. Selain itu, saya juga berjanji bertemu dengan Inna dan Lucky, teman yang belum saya kenal sebelumnya di Indonesia. Jadi, begitu sampai Bandara Amsterdam sudah akan ada temannya. 02 Juni 2016 Dari rumah kontrakan Kejora, saya siap berangkat dengan satu koper, satu ransel, satu gulungan poster ukuran A0, ditambah lagi sebuah tas seberat 9 kg yang berisi buku hujan matahari dan lautan langit. Rempong? Enggak kok sebenarnya. Isi kopernya setengah baju-baju setengahnya lagi makanan (Indomie,

Mengemas Perjalanan Dalam Cerita (2 Juni-13 Juni 2016)

             Perjalanan ini dimulai bukan ketika saya menginjakan kaki pertama kali di Bandara Jogja menuju sebuah kota bernama Amsterdam. Bukan. Tapi perjalanan ini dimulai ketika saya berniat untuk mengirimkan abstrak skripsi ke sebuah acara konferensi Internasional, ISCOMS 2016 (International Student Conference of (Bio) Medical Sciences di Groningen, Belanda. Pada awalnya, niat tersebutpun muncul bukan karena diri sendiri. Sahabat saya, Ruli Aulia, mengajak saya mendaftarkan hasil penelitian saya ke konferensi tersebut. Selain ajakan dari sahabat saya tersebut, saya juga pernah terinspirasi dari sebuah postingan di facebook dari Kak Tria Rahmawati. Beliau menyebutkan dalam postingannya, “Jangan biarkan skripsi kita hanya berakhir diperpustakaan”. Sepenggal kalimat tersebut, ternyata secara diam-diam terekam dalam alam bawah sadar saya. Tanpa ragu, pada bulan februari 2016, saya mendaftarkan abstrak skripsi saya. Selanjutnya saya hanya tawakal, kalau Allah memang menakdirkan saya