Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Entah Kenapa....

Entah kenapa jalan ini terasa telalu panjang malam ini Entah kenapa ujung jalan-jalan itu sangat jauh dari pandangan Entah kenapa 109 detik di lampu merah itu sangat lamban berjalan hingga membuat dada terasa sesak Entah kenapa kecepatan 80km/jam itu seperti jalannya siput Entah kenapa…. Entah Kenapa… Entah Kenapa… Entah kenapa malam itu 1 nyawa ini terasa tiada berharga 1 menit yang hampir aja melayangkan nyawa…. Entah kenapa semua itu seperti sia-sia. Karena satu hal bodohku itu, membuat mereka menunggu terlalu lama….

catatan

Seperti bisa merasakan perasaan seorang ibu yang memilih calon menantu. Dari matanya tersirat harapan sekaligus keraguan. Harapan tentang hari tuanya dan keraguan tentang hari tuanya itu pula.  Khususnya bagi seorang ibu yang memiliki anak lelaki. Memang sih kalau saja salah pilih, maka itu akan mempengaruhi kehidupannya kelak. Bagaimana tidak, apa jadinya bila si istri anak itu adalah orang yang judes dan tidak sayang pada mertuanya. Pasti sangat sakit hatinya bila beliau atau anaknya di marah-marah oleh istrinya. Sebaliknya, bila menantunya orang yang baik dan sholehah, maka akan damailah hari tuanya. Mendapatkan kasih sayang dan penghormatan dan bisa melihat cucunya tumbuh besar...

Di balik jendela kamarku.

Gambar
Suara canda tawa mereka membawaku kembali ke masa 7 tahun silam. Saat itu aku masih SMP. Bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri, bertepatan pula dengan banjirnya uang THR di kantung-kantung kami. Ya, aku dan temanku di Langsa, Aceh. Saat hari raya tiba, teman-temanku selalu pergi ke kolam renang, dari pagi sampai sore dan kalian tahu, itu bukannya sehari, tapi setiap hari mungkin hampir seminggu pasca lebaran. Tapi, satu-persatu jumlah mereka berkurang setiap harinya. Alasan untuk tidak ikut renang lagi bermacam-macam, ada yang uangnya habis, jatuh sakit, atau karena dilarang orang tua. Nah, aku dapat alasan yang terakhir. Kalau sudah sekali pergi, ayah pasti melarang untuk yang kedua kalinya. Tapi, terkadang aku tetap ikut teman-temanku. Sedikit badung. Jarak kolam renang dari komplek perumahan kami kira-kira 10km. tidak jauh kalau naik becak. Tidak seperti dijogja, kalau di Aceh, ada becak motor namanya. Becak yang lebih gagah bisa mengangkut 10 anak sekaligus. Becak motor in

Tangisan di kereta malam itu

Namaku Khairunnisa SY. Aku berasal dari Aceh. Aku belum pernah naik kereta dan saat aku bilang ketemanku tentang itu mereka pada ketawa, enggak tau lucunya apa. Mungkin mereka menganggap orang yang enggak pernah naik kereta itu aneh. Wajar aja, di Aceh itu enggak ada transportasi kereta. Setelah hampir 2 tahun tinggal di jogja. Bulan januari lalu, aku terpilih sebagai peserta acara womenpreneur summit yang di adakan di Jakarta, akhirnya naik kereta dari jogja ke bekasi. pertama duduk di kereta biasa aja, setidaknya enggak pusing seperti naik bus. Tapi tetaaap aja lebih enak itu naik pesawat, hehe. Berangkat dari jogja jam 5 sore dari stasiun Lempuyangan. Aku bersama 2 temenku yang lain. Pejuang PPSDMS juga. Ada Nita Wakan dan Mbak Intan purwandani. Selama dikereta, kami makan terus baca novel. Setelah 3 jam dikereta, tepatnya ketika menjelang maghrib. Aku masih terus baca novel. Aku lihat di sebelah kiriku, ada seorang ibu sedang sholat, tapi kami enggak sholat karena sudah sepaka